Ron Huldai, Walikota Tel Aviv, Israel, mengikuti di urutan kedua. Berikutnya menyusul Edgardo Pamintuan (Walikota Angeles City, Filipina), Park Wan-suu (Walikota Changwoon City, Korea Selatan), dan Melih Gokcek (Walikota Ankara, Turki).
“Saya tidak pernah berpikir macam-macam. Saya hanya ingin terus bekerja melayani masyarakat. Kalau masyarakat menilai baik, silakan. Kalau masyarakat menilai buruk, silakan. Yang penting saya bekerja,” komentar lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada itu saat penghargaan tersebut disampaikan padanya pada 12 Juni 2012.
Tiga bulan kemudian pada 20 September 2012 Jokowi memenangkan kursi Gubernur DKI Jaya. Berbagai gebrakan dilakukannya. Namanya pun kian melambung. Saat melantik 415 pejabat (44 camat, 34 non-camat, 267 lurah, dan 73 non-lurah), hasil lelang jabatan lurah dan camat, nama Jokowi masuk Museum Rekor Indonesia (Muri). Bahkan, kemudian masuk rekor dunia kategori pelantikan pejabat terbanyak.
Gebrakan Jokowi dengan aksi blusukan-nya, rupanya menarik perhatian dunia internasional. Namanya pun semakin beredar dalam orbit dunia. Mantan pengusaha furnitur asal Solo, Jawa Tengah, ini kembali meraih penghargaan dunia.
Penghargaan The Leading Global Thinkers of 2013 versi pembaca Majalah Foreign Policy menempatkan nama Jokowi di antara 134 tokoh terkemuka dunia yang sukses melakukan gebrakan. Lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, ini berdiri sejajar dengan Paus Fransiskus dan pembocor informasi Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) Edward Snowden.
Dengan merendah Jokowi berkomentar, selama jadi Gubernur DKI dia belum pernah ke Amerika Serikat. Oleh sebab itu dia tidak mengerti alasan mengapa dia terpilih menjadi salah satu penerima penghargaan tersebut.
Ibarat meteor, nama sosok kelahiran 21 Juni 1961 ini makin meroket. Pada 20 Maret 2014, tokoh yang dikenal sederhana dan apa adanya ini kembali meraih predikat The World’s 50 Greatest Leaders versi Majalah Fortune. Namanya kembali berderet dengan Paus Fransiskus. Tokoh dunia lainnya yang meraih penghargaan sama adalah Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Pemimpin Tibet Dalai Lama.
Dunia internasional menyambut positif naiknya Jokowi menuju kursi RI1. Bahkan, BBC memberi julukan Jokowi sebagai The Next Obama. Sama halnya dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang awalnya tidak diperhitungkan bakal menjadi orang nomor satu di AS, Jokowi disebut-sebut mewakili sosok sama di Indonesia.
Komentar senada juga diungkapkan Greg Sheridan, kolumnis Australia. Dalam artikelnya yang dimuat di The Australian, Sheridan mengulas fenomena Jokowi dengan judul Jakarta’s governor could be Indonesia’s Obama
cek email kamu brother
BalasHapus